Dr. Amir Faishol Fath
Aku menyaksikan kaum wanita dihina dalam kubangan materialisme.
Mereka tidak dianggap manusia. Mereka ditampilkan semata barang
dagangan. Keindahan tubuhnya disejajarkan dengan komoditi yang
diklankan. Secara fisik dan psokologis mereka diperas habis-habisan.
Mereka dipaksa untuk semata melayani kepuasan biologis. Itulah akibatnya
ketika manusia tidak punya iman. Rasa malu yang Allah bekalkan dibuang
jauh-jauh. Akibatnya mereka melakukan apa saja tanpa merasa malu
sedikitpun. Tidak ubahnya seperti binatang bahkan lebih parah lagi.
Benar Allah befirman: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai [QS. Al Araf 179].
Tidak bisa ditutupi bahwa kaum wanita yang lemah iman atau tidak
punya iman telah banyak menjadi korban dalam putaran roda materilaisme.
Kasus-kasus pelecehan seksual terhadap mereka adalah fakta yang tidak
bisa dihindari. lebih menyedihkan lagi bahwa kehormatan yang Allah
berikan kepadanya tidak dijaga lagi. Semua dianggap barang yang bisa
diperjualbelikan. Semua dianggap mainan yang bisa disentuh siapa saja.
Semua dianggap tontonan yang boleh dilihat semua orang. Aurat yang oleh
Allah dihormati, ternyata diabaikan begtiu saja. Padahal dalam Al Qur’an
Allah sangat menekankan pentingnya menutup aurat dengan dengan rapi,
tanpa sedikitpun menampak lekuk-lekuk tubuh. Namun tuntunan itu tidak
dindahkan. Perhatikan Allah berfirman: Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung [QS. An Nur:31]
Apa sebenarnya yang mereka cari? Mencari uang dengan cara menjual
kehormatannya? Mencari kepuasan nafsu dengan cara berzina? Supaya
dibilang cantik dengan cara mempertontonkan auratnya? Berapa miliar sih
dapatnya uang sampai harus memilih dirinya menjadi bahan bakar neraka?
Apa arti semua kekayaan itu dibanding siksa neraka yang sangat pedih?
Apa kesenangan yang didapatkan ketika kemudian harus menerima adzab
Allah yang tak terhingga panasnya? Itulah rahasianya mengapa Allah swt.
mengajarkan agar ruhani manusia dihidupkan dengan iman. Sebab tanpa iman
manusia akan kering jiwanya dan akan meronta-ronta mengejar segala
harapan yang serba materi. Akibatnya ia akan tersiksa, dengan meletakkan
dirinya seperti dalam situasi perang tanpa akhir, mengejar keuntungan
duniawi dengan segala cara. Tak perduli halal-haram, semua dilakukan,
demi kesenangan sasaat. Akibatnya lagi ia tidak akan pernah bahagia di
dunia maupun di akhirat. Inilah kesengsaraan abadi. Sengsara di dunia
dan sengsara selamanya di akhirat. Na’udzu billahi min dzaalika.
Semoga Allah melindungi kita semua dari cengkraman materlisme yang
setiap saat menggerogoti iman dan menjauhkan dari Allah swt. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar